Wannura

Koleksi Tumbuhan

Temu Kunci (Fingerroot) – Boesenbergia rotunda Februari 6, 2010

 

3 Responses to “Temu Kunci (Fingerroot) – Boesenbergia rotunda”

  1. nurul huda Says:

    salam sejahtera.. boleh crite lebih dalam mngenai compound yg dtemui dalam temu kunci ni..

    • zainura66 Says:

      Minggu, 18-07-2010 [image: RSS Feed]

      [image: Prima Sp Vardhana] Unair Temukan Khasiat Temu Kunci sebagai Obat Kanker

      Tanaman Temu Kunci yang sehari-hari ada di *botekan *(tempat rempah-rempah masakan) di setiap dapur rumah, ternyata memiliki khasiat istimewa yang selama ini ditunggu-tunggu dunia kedokteran. Tanaman bernama Latin Boesenbergia Pandurata itu, tenyata memiliki kandungan zat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat kanker.

      Temuan Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga, Surabaya, itu dipaparkan oleh dosen dan peneliti Bagian Ilmu Bahan Alam FF Unair, Idha Kusumawati SSi MSi Apt di sela-sela Simposium Internasional Biology, Chemistry, Pharmacology and Clinical Studies of Asian Plants di Surabaya, Senin (9/4).Temu kunci dan sidaguri (Sida Rhombifolia) mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan terutama penyakit kanker, kata Idha membuka pembicaraan.Dalam penelitian tersebut, FF Unair menggunakan metode Bio-Autograph. Sebuah metode baru untuk memisah kandungan yang ada pada tanaman. Melalui pengujian aktivitas biologis (*bioassays*), khasiat tanaman temu kunci mengarah pada anti oksidan. Ini karena adanya kandungan * pinostrobin* dan *pinocembrin* sebagai isolate anti kanker.

      Dengan temuan baru ini, para ahli farmasi tidak perlu lagi melakukan screening panjang untuk menemukan serum atau obat penyakit seperti kanker, alzheimer, malaria, dan demam berdarah. Kelambanan para ahli farmasi di Indonesia menemukan obat baru, karena mereka menggunakan media kultur yang memerlukan waktu lama serta sering menemui *trial and error*. Dengan metode baru ekstrak, tanaman bisa langsung dipisahkan pada lempeng dan dilakukan eluasi sehingga hasilnya dapat segera diketahui, ujarnya.Teknik bioassays, dinilai ahli dari University of Geneva, Prof Jean-Luc Wolfender, sesuai dengan tuntutan saat ini, karena mampu memproses penemuan obat secara lebih mudah dan cepat. Teknik yang diperagakan pun mampu mencari senyawa aktif dengan kecepatan dan signifikan.

      Ironisnya dalam teknik yang dinamakan NMR 400, alat penentu yang standar di Indonesia masih tergolong langka. Saat ini, FF Unair baru memiliki UV (ultra violet), MS (*maspectra*), dan IR (*infra red*) sebagai perangkat yang dibutuhkan. Sementara untuk menuntaskan metode Bio-utograph, seorang peneliti wajib memiliki beberapa *tools* secara lengkap. Selain dapat digunakan untuk penemuan anti oksidan, teknik yang disampaikan Prof Jean-Luc dianggap mampu mencermati khasiat tanaman untuk anti mikroba, anti cholin esterase, dan larvasida. Anti cholin esterase dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit alzheimer sedang larvasida dapat menelurkan obat untuk penyakit malaria dan demam berdarah. “Dengan belum lengkapnya alat penentu standar dalam teknik NMR 400, maka hasil temuan FF Unair saat ini sedang dilakukan pengujian di Jerman,” ujar Jean-Luc. *@*

      Semoga informasi ini bermanafaat buat anda. Terima kasih dan salam hormat. **

      * *

  2. Hello! This is my first visit to your blog!
    We are a group of volunteers and starting a new initiative in a community in the same niche.
    Your blog provided us valuable information to work on.
    You have done a outstanding job!


Tinggalkan Jawapan

Masukkan butiran anda dibawah atau klik ikon untuk log masuk akaun:

WordPress.com Logo

Anda sedang menulis komen melalui akaun WordPress.com anda. Log Out /  Tukar )

Twitter picture

Anda sedang menulis komen melalui akaun Twitter anda. Log Out /  Tukar )

Facebook photo

Anda sedang menulis komen melalui akaun Facebook anda. Log Out /  Tukar )

Connecting to %s

 
%d bloggers like this: