Wannura

Koleksi Tumbuhan

Kacip Fatimah @ Kacip Siti Fatimah Ogos 1, 2021

Filed under: Herba — Wannura @ 7:18 pm
Tags: , , , ,

Nama Biasa : Selusuh Fatimah

Nama Saintifik : Labisia pumila Benth

Famili : Myrsinaceae

PENDAHULUAN

Kacip fatimah merupakan salah satu bahan paling popular dan mujarab yang digunakan dalam penyediaan herba tradisional atau ‘jamu’ untuk penjagaan tubuh selepas bersalin. .Kacip Fatimah secara tradisinya digunakan untuk mengekalkan sistem peranakan wanita yang sihat serta untuk membantu mengetatkan bahagian peranakan dan juga untuk meningkatkan fungsi seksual. Kacip Fatimah kaya dengan “phytoestrogen” dan “isoflavones” yang mana bahan tersebut boleh melegakan gejala menopaus. Di Malaysia, Kacip fatimah juga dikenali sebagai “Selusuh Fatimah” (secara literal ialah sebagai ubat bersalin Fatimah) dan “Kacip Fatimah” (gunting sirih Fatimah). Akar Kacip fatimah juga didapati mengandungi “benzoquinone” dan “resorcinol”.

CIRI – CIRI TUMBUHAN

Kacip fatimah merupakan sejenis herba renek dengan rizomnya menjalar. Daunnya yang keluar sedikit lurus dan berwarna hijau tua , manakala di tempat teduh tepi daunnya berwarna hijau muda. Tangkai daun agak pendek dan berbentuk sedikit leper. Batangnya tumbuh tegak, berwarna perang dan mempunyai bekas daun (parut) yang nampak dengan jelas. Parut tersebut mampu mengeluarkan akar dan akar boleh kelihatan menonjol keluar dari parut lama.

TABIAT TUMBUHAN

Sejenis tumbuhan yang hidup subur di tempat teduh. Pancaran cahaya matahari di kawasan terbuka atau separa teduh boleh mendatangkan bahaya semasa penubuhan dan pertumbuhannya. Ia adalah sejenis herba yang agak lambat membesar. Pada kebiasannya, ia boleh dibiakkan secara biji benih di tapak semaian di bawah kelembapan yang tinggi dan mempunyai teduh.

BAHAGIAN YANG DIGUNAKAN

Keseluruhan pokok

AMALAN TRADISI PERAWATAN

Bahan tampalan yang disediakan dengan mencampur daun Kacip fatimah dan minyak kelapa disapukan pada perut bayi untuk melegakan sakit perut. Kacip Fatimah juga telah digunakan secara tradisi oleh kebanyakkan wanita Melayu semasa melahirkan anak dan ia boleh membantu memudahkan proses kelahiran dan juga dijadikan sebagai ubat selepas bersalin. Ia juga membantu saluran kelahiran, dan mampu memulih semula kekuatan tubuh, mengawal kitaran haid dan mengelakkan sakit serta mengurangkan gejala menopaus. Secara tradisinya , tumbuhan ini direbus dan perahan air diambil sebagai minuman. Kegunaan tradisi lainnya adalah untuk merawat disentri, penyakit sendi dan gonnorhoea.

Tumbuhan ini juga boleh membantu menegangkan otot abdomen. Kajian saintifik mendapati bahawa ciri-ciri perubatan dan aktiviti biologinya adalah disebabkan oleh kehadiran “phyto estrogen” (estrogen tumbuhan) secara semula jadi dalam tumbuhan ini.

Rujukan https://www.forestry.gov.my

 

KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendra L.) POKOK PELBAGAI GUNA Julai 10, 2010

PENGENALAN

Gelam atau Kayu putih (Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendron) merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan sebagai sumber minyak kayu putih (cajuput oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling dengan wap) terutama dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari warna batangnya yang memang putih.

Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia bahagian timur dan Australia bahagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.
Minyak kayu putih mudah meruap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.

Sebagai tumbuhan industri, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha (agroforestri). Perhutanan memiliki beberapa hutan kayu putih untuk memproduksinya. Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengubatan lain (seperti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain. (Rujukan: Wikipedia)

Kayu putih dapat tumbuh di tanah tandus, tahan panas dan dapat bertunas kembali setelah terjadi kebakaran. Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpl, dapat tumbuh  dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk hutan kecil di tanah kering sampai basah. Pohon, tinggi 10 – 20 m, kulit batangnya berlapis-lapis, berwarna putih keabu-abuan dengan permukaan kulit yang terkelupas tidak beraturan. Batang pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan yang menggantung ke bawah. Daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, letak berseling. Helaian daun berbentuk jorong atau lanset, panjang 4.5-15 cm, lebar 0.75-4 cm, hujung dan pangkalnya runcing, tepi rata, tulang daun hampir sejajar. Permukaan daun berambut, warna hijau kelabu sampai hijau kecoklatan, Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak kayu putih.

Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di hujung percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai coklat tua. Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning.

Buahnya sebagai obat tradisional disebut merica bolong.

Ada beberapa varietas pohon kayu putih. Ada yang kayunya berwarna merah, dan ada yang kayunya berwarna putih. Rumphius membedakan kayu putih dalam varietas daun besar dan varietas daun kecil. Varietas yang berdaun kecil, yang digunakan untuk membuat minyak kayu putih. Daunnya, melalui proses penyulingan, akan menghasilkan minyak atsiri yang disebut minyak kayu putih, yang warnanya kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan. Perbanyakan dengan biji atau tunas akar.

Penyakit Yang Dapat Diobati :

  • Reumatik
  • Radang usus
  • Diare
  • Radang kulit
  • Batuk
  • Demam, flu
  • Sakit kepala
  • sakit gigi
  • Ekzema
  • Nyeri pada tulang dan saraf
  • Lemah tidak bersemangat (neurasthenia)
  • Susah tidur
  • Asma

BAHAGIAN YANG DIPAKAI:

Kulit pohon, daun, ranting, buah.

KEGUNAAN :

Daun:

  • Rematik.
  • Nyeri pada tulang dan syaraf (neuralgia).
  • Radang usus, diare, perut kembung.
  • Radang kulit.
  • Ekzema, sakit kulit karena alergi.
  • Batuk, demam, flu.
  • Sakit kepala, sakit gigi.
  • Sesak nafas (asma)

Kulit kayu : Lemah tidak bersemangat (neurasthenia). Susah tidur.

PEMAKAIAN :
Untuk minum: Daun: 10-15 g, direbus.
Pemakaian luar: Kulit atau daun secukupnya digiling halus, untuk pemakaian setempat seperti alergik dermatitis, ekzema, luka bernanah atau daun segar secukupnya direbus, airnya untuk cuci.

CARA PEMAKAIAN :

1. Rasa lesu dan lemah, insomnia:

Kulit kering sebanyak 6-10 g dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.  Setelah dingin disaring. minum.

2. Rematik, nyeri syaraf, radang usus, diare:

Daun kering sebanyak 6-10 g direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.  Setelah dingin disaring, minum.

3. Radang kulit, ekzema:

Daun segar sebanyak 1 genggam dicuci bersih, rebus dengan 3 gelas air air bersih sampai mendidih. Hangat-hangat dipakai untuk mencuci bagian kulit yang sakit.

4. Luka bernanah:

Kulit muda, sedikit jahe dan asam, dikunyah, lalu ditempelkan pada luka terbuka yang bernanah. Ramuan ini akan menghisap nanah dari luka tersebut dan membersihkannya.

CATATAN :

– Sulingan minyak dari daun dan ranting dinamakan minyak kayu putih (cajeput oil), yang berkhasiat sebagai obat gosok pada bagian tubuh yang sakit atau nyeri, seperti sakit gigi, sakil telinga, sakit kepala, pegal-pegal dan encok, kejang pada kaki atau menghilangkan perut  kembung, gatal digigit serangga, luka baru, luka bakar, kadang sebagai obat batuk.

MAKLUMAT  TAMBAHAN

  • Minyak kayu putih yang murni, bila dikocok didalam botol, maka gelembung-gelembung yang terbentuk dipermukaan akan cepat  menghilang. Bila minyak kayu putih dipalsukan, yaitu dicampur dengan minyak tanah atau bensin, maka gelembung-gelembung yang  terbentuk setelah dikocok, tidak akan cepat menghilang.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

KULIT POHON : Tawar, netral – Penenang.

DAUN : Pedas, kelat, hangat – Menghilangkan sakit (analgetik), peluruh keringat (diaforetik), anti rheumatik, peluruh kentut (karminatif, pereda kolik (spasmolitik).

BUAH: Berbau aromatis dan pedas – Meningkatkan napsu makan (stomakik), karminatif, dan obat sakit perut.

KANDUNGAN KIMIA:

Kulit pohon : Lignin, melaleucin.

Daun : Minyak atsiri, terdiri dari sineol 50%-65%, Alfa-terpineol, valeraldehida dan benzaldehida.

Sumber rujukan : http://www.iptek.net.id/ind

 

CENDANA (Santalum album Linn) SEBAGAI AROMATERAPI Julai 8, 2010

Pengenalan

Pokok Cendana ialah sejenis pokok dari keluarga Santalaceae yang kayunya berbau harum dan berwarna kuning. Pokok parasit malar hijau Santalum album ini berasal dari Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik dan Australasia.

Cendana (digelar juga cendana wangi) merupakan pokok penghasil kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum serta sarung keris . Ia adalah dari jenis kayu yang baik; boleh menyimpan aromanya selama berabad-abad.

Kononnya di Sri Lanka, kayu ini digunakan untuk mengawet jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.

Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk memberi sokongan pertumbuhannya, kerana perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Oleh itu, prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.

Kayu cendana wangi ( Santalum album ) kini sangat kurang dan harganya sangat mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap yang paling bagus kualitinya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan minyak wangi menggunakan kayu cendana jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeza kepekatan bahan kimia yang dikandungnya dan oleh kerana itu kadar harumnya pun berbeza.

Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda dan untuk menghilangkan rasa cemas.

Di Indonesia, perkataan “cendana” sering digunakan untuk menyebut sesuatu yang unggul biasanya berkaitan dengan pemerintah mereka seperti Presiden Soeharto. (Rujukan : wikipedia)
Sifat Kimiawi : Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain – minyak meruap
Efek Farmakologis : Sifat – berbau harum, anti radang, anti disentri, emenagogum. Bahagian tanaman yang digunakan : Kayu, kulit dan minyaknya.
Pembiakan: Perbanyak tanaman dengan biji, cangkokan dan okulasi, pemeliharaannya mudah, pangkal pokoknya dibaja dan cukup air serta sinar matahari.

Ubat tradisional:

1. Gonore Virulenta : Kayu digiling dan ditambah air atau campur dengan minyak cendana dan tempelkan ketempat yang sakit
2. Emenagogum (pembersih haid) : kulir ditambah air, digiling, disaring dan minum airnya.
(Sumber : http://www.kaskus.us/)

CARA MENANAM BIJI POKOK CENDANA

Langkah-langkah:

1.  Rendam biji selama 2 malam / 48jam di dalam baldi yang berisi air setengah baldi.

– selepas 2 hari perhatikan keadaan biji. Asingkan biji yang tenggelam dan yang terapung kerana biji yang tenggelam adalah yang berkualiti tinggi manakala yang terapung adalah kurang berkualiti.

2.  Sediakan tapak semaian menggunakan tanah hitam yang telah digembur.

3.  Taburkan biji yang telah direndam 2malam keatas tapak semaian yang telah disiram(Basah)dengan rata kemudian taburkan sedikit tanah hitam keatas biji. Pastikan tanah tidak menutupi keseluruhkan biji tadi.

4.  Siram 2 kali sehari iaitu pagi dan petang, ini untuk mempercepatkan proses percambahan.

5.  Sediakan Polibag kecil dengan menggunakan media tanah hitam.

6.  Perhatikan tapak semaian setiap hari, sekiranya ada biji yang pecah dan keluar sedikit tunas, cepat-cepat pindahkan ke dalam polibag dengan cara mengorek biji bersama dengan tanah dan masukkan ke dalam polibag yang telah disiram(basah). Ulangi ini sehingga kesemua biji yang pecah habis dipindahkan ke polibag.

7.  Selepas dipindahkan ke dalam polibag, siraman Cuma perlu 2hari sekali, dan tempatkan polibag di tempat yang terlindung dari cahaya matahari yang terik.

8.  Benih boleh ditanam ke tanah selepas 6 inci tinggi atau lebih.

Anak pokok Cendana tidak memerlukan kawasan yang terlalu bersih, ia lebih gemar pada sekeliling yang semak atau ia tumbuh subur dibawah lindungan pokok2 tinggi. Seperti di dalam kebun getah/ kebun buah-buahan.

9.  selepas tinggi pokok Cendana mencapai 10 kaki, bahagian pucuk perlu dicantas/dipotong terus, ini adalah bertujuan pokok tidak tumbuh terlalu tinggi dan kualiti/ Gred pokok dapat diperlihara.

10.  Pokok cendana matang pada tahun ke-8.

 

MESOYI (Cryptocarya massoia (Oken) Kosterm.) KAYU BERAROMA

 

PESTA ORKID IPOH : 23 – 29 Jun 2010 Jun 25, 2010

Filed under: Orkid — Wannura @ 12:02 am
Tags: , , , ,

 

BUNGA MELAYU:BUNGA KENANGA (Canangium odoratum) Jun 16, 2010

Buah kenanga tidak boleh dimakan.

Pengenalan

Pokok bunga Kenanga (Canangium odoratum, famili Annonaceae)  boleh membesar dan  mencapai ketinggian 30-35m. Batangnya berwarna kelabu asap. Daun tumbuhan ini berwarna hijau dan tersusun berselang seli  serta berbentuk bujur  berukuran 7-23 cm panjang dan  4-10 cm lebar. Pokok ini merupakan sejenis pokok saka hutan malar hijau yang besar.

Bagaimanapun pokok kenanga kawin (hibrid) mampu berbunga walaupun mencapai ketinggian kurang dari 2  meter. Pokok kenanga kawin biasanya kurang kuat keharumannya berbanding pokok kenanga tradisional asal.

Tumbuhan ini  juga mempunyai bunga berwarna kuning kehijauan yang wangi serta mempunyai 6 kelopak. Bunga Kenanga merupakan bunga tradisional yang amat digemari di Malaysia pada suatu masa dahulu kerana baunya yang harum semerbak. Bunganya sering dipetik dan disimpan dalam lipatan kain bagi mengharumkan baju dan rumah; ada juga yang menggunakan untuk  membuat bunga rampai atau dipakai semasa upacara adat tertentu.

Baunya lebih kuat pada waktu senja, kemungkinannya disebabkan faktor bagi menarik serangga pendebungaan yang aktif pada waktu tersebut.

Selain dari itu, ia sangat sesuai ditanam di halaman rumah kerana ianya dapat menolak `black magic` seperti terkena buatan orang.

Informasi tambahan

Kenanga diduga berasal dari Asia Tenggara . Bunganya banyak diperdagangkan sejak zaman dulu di Jawa, terutama untuk membuat minyak cem-ceman yang sering digunakan para wanita. Selain menyuburkan dan menghitamkan rambut, aromanya juga mengundang daya tarik. Karena itulah kenanga dikenal sebagai pohon parfum. Bagian tanaman yang dapat digunakan dalam kosmetika dan terapi herbal adalah bunganya. Bunga kenanga dapat diambil minyak atsirinya. Kandungan kimia dalam bunga kenanga adalah benzoic, farnesol, geraniol, linalool, benzyl acetate, eugenol, safrol, cadinene dan pinene. Bahan-bahan kimia tersebut mudah menguap dan sangat baik untuk aromaterapi. Minyaknya juga digunakan untuk campuran masker dan lulur.

BERDASAR pengalaman empirik nenek moyang, kenanga dapat digunakan untuk menyembuhkan panas badan, hati nyeri, bronkhitis, sesak napas, limpa bengkak dan malaria. Banyak herba dapat digunakan untuk menyembuhkan bronkhitis. Selama ini, herba-herba yang kita ketahui sering digunakan adalah patikan kerbau, kembang sepatu, pegagan, lengkuas, bayam duri dan bidara upas. Hanya sedikit yang tahu bahwa kenanga sebenarnya juga dapat digunakan untuk melawan bronkhitis. Cara meraciknya amat gampang, ambil 2 kuntum bunga kenanga, rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih hingga tersisa setengah gelas. Setelah dingin disaring, hasilnya diminum sekaligus. Lakukan cara ini 2 kali sehari secara teratur hingga sakitnya sembuh.

Di Philipina, kenanga juga digunakan untuk membuat minyak rambut dan hair tonic. Bahkan dibuat salep yang digosokkan ke seluruh tubuh untuk menangkis serangan penyakit di musim hujan. Setidaknya dapat menangkal gigitan nyamuk dan serangga berbisa termasuk ular.

DALAM famili annonaceae terdapat varietas kenanga lainnya yang juga menghasilkan minyak kenanga yang disebut dengan ylang-ylang. Varietas inilah yang banyak dibudidayakan di Philipina. Sementara varietas lainnya tumbuh di Madagaskar dan pulau Comores. Berbeda dengan tanaman keras lainnya, pohon kenanga berbunga sepanjang tahun. Dalam perdagangan herbal, minyak kenanga dikenal dengan nama cananga oil. Dihasilkan dari penyulingan bunganya. Dibanding sekitar 70 macam minyak atsiri lainnya, cananga oil tak mudah menguap karena mengandung unsur terpene dan sesquiterpene. Minyak kenanga digunakan untuk memroduksi wewangian bahan-bahan kosmetik di Eropa dan Amerika. Di Jawa, aromanya sering menebar dalam setiap upacara tradisional, karena kenanga dan melati memang merupakan bunga yang menghasilkan aroma yang khas. Bahkan dalam kepercayaan Jawa, kenanga dikenal sebagai bunga yang dapat menangkal black magic. Karena itulah di zaman dulu pohon kenanga mudah kita jumpai di setiap pekarangan rumah. Sayang sekarang sudah jarang atau sangat langka ditemui di pekarangan penduduk. Di pedesaan sekalipun. Mungkin karena tampilan bunganya yang out of date.

Sumber : http://keluargamustafa.wordpress.com/

 

AKAR TUJU ANGIN : HERBA UNTUK BUANG ANGIN Jun 2, 2010

Filed under: Herba — Wannura @ 4:13 am
Tags: , ,



Akar Tuju Angin
atau akar suasa atau akar simpul angin. Salah satu herba yang baik bagi tujuan membuang angin dan sering dicampurkan di dalam pembuatan minyak urut. (Info dari Karimon’s blog)

Komentar Tok Syeikh di Karimon’s blog:
1 Jun 2010

Akar tuju angin atau akar suasa.Digunakan secara tradisional untuk membuang angin dalam badan. Kebanyakan minyak angin buatan tempatan di isi dengan akar ini

 

BUAH KEPAYANG (Pangium edule)…DITELAN MABUK DIBUANG SAYANG Mei 24, 2010

Filed under: Beracun — Wannura @ 7:29 pm
Tags: , , , , ,


ARKIB : 26/05/2009
Buah kepayang menyelerakan
Oleh HARIS FADILAH AHMAD
utusanpahang@utusan.com.my

JERANTUT 25 Mei – Kita mungkin biasa mendengar kiasan, ‘sayang-sayang buah kepayang, ditelan mabuk, dibuang sayang.’

Namun, berapa ramai di kalangan kita terutama generasi muda yang mengenali buah kepayang?
Bagi penduduk di Hulu Tembeling, Kuala Tahan dan Pulau Tawar dekat sini, buah kepayang tidak asing bagi mereka, malah ia menjadi salah satu makanan mereka terutama bagi hidangan petang.

Sebagaimana yang disebut dalam kiasan tersebut, buah kepayang memang memabukkan dan rasanya pahit.
Bagaimanapun, jika diproses dengan cara yang betul, ia boleh menjadi makanan yang menyelerakan.
Kemahiran penduduk di kawasan pedalaman tersebut memproses buah kepayang boleh menghilangkan rasa mabuk.

Malah, kebijaksanaan penduduk tempatan memproses buah kepayang hingga boleh dijadikan bagi tujuan perubatan tanpa menimbulkan komplikasi kesihatan.
Selain buah kepayang atau nama saintifiknya Pangium edule terdapat juga buah hutan lain di Taman Negara yang lazim menjadi makanan penduduk daerah ini iaitu perah, kedondong, ara, mencepu, kerdas dan ubi gadong.

Berbalik kepada kepayang, buah ini merupakan antara spesies yang dikenali sebagai pokok beracun. Ketinggian pokok kepayang menyamai pokok durian.

Ada beberapa cara untuk menghilangkan rasa pahit dan racunnya.
Antaranya termasuk merendam bijinya ke dalam air sebelum dibakar atau direbus untuk menghilangkan rasa pahitnya.

Biji yang berwarna putih akan bertukar kehitaman selepas direndam dalam air.

Kulit buah kepayang berwarna kelabu dan biji di bahagian dalamnya dilitupi selaput putih dan berminyak.
Seorang penduduk Kampung Pengau, Muji Mohamad, 67, berkata, bentuk buah kepayang sama seperti buah sukun berukuran antara 15 hingga 17 sentimeter dan mengandungi antara enam hingga lapan biji di dalamnya.
Muji memberitahu, biji buah kepayang beracun dan ia tidak boleh dimakan mentah-mentah dan memabukkan jika dimakan.

”Buah ini boleh dimakan selepas bijinya direndam dalam air selama seminggu, kemudian direbus atau dibakar terlebih dahulu sehingga kesan pahit yang memabukkan benar-benar hilang,” katanya kepada Utusan Malaysia ketika ditemui di Kampung Pengau baru-baru ini.

Kebiasaannya, kata Muji, masyarakat Hulu Tembeling merendam biji kepayang di dalam sungai selama seminggu dan selepas itu buah berkenaan direbus selama kira-kira 45 minit.
Menurutnya, proses merendam dan merebus itu perlu dilakukan dengan cermat. Selepas proses merendam, kulit buah berkenaan dibelah untuk mengambil isinya.

”Selepas direbus, isinya yang kehitaman dihiris nipis-nipis. Kami menggoreng semula dengan mencampur sedikit kunyit dan garam sebelum dimakan dan jika banyak bolehlah dijual,” katanya.
Muji yang menjual buah kepayang secara kecil-kecilan seterusnya berkata, rasa isi buah itu kepayang lemak dan rangup selepas digoreng dan ia amat menyelerakan jika dihidang bersama air kopi.
”Saya menjual isi biji kepayang yang diisi dalam tin susu pekat dengan harga RM2 setin dan kebiasaannya cukup laris sehingga mampu menampung belanja dapur,” katanya.

Muji memberitahu, masyarakat Melayu Hulu Tembeling pada zaman dahulu juga memproses biji buah kepayang untuk dijadikan minyak masak dan minyak pelita.Untuk menghasilkan minyak, katanya, biji buah kepayang yang matang dikeringkan dan kemudian ditumbuk serta diperah.”Proses ini melibatkan lebih 30 biji buah kepayang untuk memperoleh sebotol minyak. Ia boleh digunakan untuk menyediakan masakan dan juga bahan bakar bagi menyalakan pelita,” katanya.

Selain itu, jelas Muji, minyak buah kepayang juga boleh dicampur dengan beberapa ramuan herba lain untuk dijadikan minyak mengurut bagi ibu selepas bersalin.

Malangnya, pokok buah kepayang yang sebelum ini banyak ditemui di hutan Taman Negara dan tepi Sungai Tembeling kini semakin sukar ditemui kerana diancam kepupusan.

Mungkin generasi akan datang tidak mengenali buah kepayang, malah, mereka juga sudah melupakan kiasan ‘sayang-sayang buah kepayang, ditelan mabuk, dibuang sayang.’

 

KAPAS HANTU (Abelmoschus moschatus) UBAT PENYAKIT KELAMIN Mac 17, 2010

Filed under: Herba — Wannura @ 11:30 am
Tags: , , , ,

 

GELAM (Melaleuca cajuputi powell) MERAWAT PENYAKIT BUSUNG Mac 14, 2010